Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil

 


 

A.      Karakteristik kelompok ibu hamil

Kehamilan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir, untuk wanita yang sehat kurang lebih 280 hari atau 40 minggu. Biasanya kehamilan dibagi dalam 3 bagian atau trimester untuk masing-masing 13 minggu atau 3 bulan kalender. Dalam kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis di dalam tubuh, seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin. Kadang-kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah laku. Pada wanita hamil, biasanya dapat terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut :

  1. Perubahan Fisiologis (perubahan normal pada tubuh)

a.       Penambahan berat badan.

b.      Pembesaran pada payudara.

c.      Bisa terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, terutama pada usia kehamilan trimester III (6-9 bulan).

d.    Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat-tempat tertentu (pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan diatas tulang kemaluan sampai pusar).

e.       Dapat terjadi penurunan pH saliva.

  1. Perubahan Psikis (perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan) sering terjadi pada usia kehamilan muda (trimester I atau 0-3 bulan)

a.       Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah terutama pada waktu pagi hari).

b.      Rasa lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan.

c.       Perubahan  tingkah laku diluar kebiasaan sehari-hari seperti “ngidam” dan sebagainya.

Keadaan tersebut menyebabkan ibu hamil sering kali mengabaikan kebersihan dirinya, termasuk kebersihan giginya, sehingga kelompok ibu hamil sangat rawan atau peka terhadap penyakit gigi dan mulut. Ada beberapa hal dalam kesehatan gigi dan mulut yang perlu mendapat perhatian selama masa kehamilan, antara lain:

1)      Trimester I (masa kehamilan 0 – 3 bulan)

Pada saat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang sampai muntah. Lesu, mual atau muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan, akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi. Beberapa cara pencegahannya:

a)   Pada waktu mual hindarilah menghisap permen atau mengulum permen terus-menerus, karena hal ini dapat memperparah kerusakan gigi yang telah ada.

b)  Apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah hendaknya setelah itu mulut dibersihkan dengan berkumur menggunakan larutan soda kue (sodium bicarbonate) dan menyikat gigi setelah 1 jam.

c)    Hindari minum obat-obatan muntah, obat dan jamu penghilang rasa sakit tanpa persetujuan dokter, karena ada beberapa obat yang dapat menyebabkan cacat bawaan seperti celah bibir. 

Penyedia pelayanan kebidanan dapat menyarankan hal berikut ini untuk mengurangi kerusakan gigipada ibu hamil yang sering mengalami mual dan muntah :

a)      Makanlah dalam jumlah kecil makanan bergizi sepanjang hari.

b)     Kumur dengan secangkir air ditambah satu sendok teh soda kue (sodium bicarbonate) setelah muntah untuk menetralisir asam.

c)      Mengunyah permen karet tanpa gula yang mengandung xylitol setelah makan.

d)     Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fl uor untuk mencegah kerusakan permukaan gigi.

2)      Trimester II (masa kehamilan 4 – 6 bulan)

Pada masa ini, ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama seperti pada trimester I kehamilan. Karena itu tetap harus diperhatikan aspek-aspek yang dijelaskan diatas. Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) dapat menimbulkan kelainan dalam rongga mulut, antara lain:

a)    Peradangan pada gusi, warnanya kemerah-merahan dan mudah berdarah terutama pada waktu menyikat gigi. Bila timbul pembengkakan maka dapat disertai dengan rasa sakit.

b)    Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis Gravidarum, terutama pada sisi yang berhadapan dengan pipi. Pada keadaan ini, warna gusi menjadi merah keunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi terasa goyang. Benjolan ini dapat membesar hingga menutupi gigi. Bila terjadi hal-hal seperti diatas sebaiknya segera menghubungi tenaga pelayanan kesehatan gigi utnuk mendapat perawatan lebih lanjut.

  1. Trimester III (masa kehamilan 7 – 9 bulan)

Benjolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) diatas mencapai puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan. Meskipun keadaan ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, kesehatan gigi dan mulut tetap harus dipelihara. Setelah persalinan hendaknya ibu tetap memelihara dan memperhatikan kesehatan rongga mulut, baik untuk ibunya sendiri maupun bayinya. Jika terjadi hal-hal yang tidak biasa dalam rongga mulut, hubungilah tenaga pelayanan kesehatan gigi.

B.       Pengkajian Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil

  1. Ibu hamil sering merasa gigi nya terasa sakit dan ngilu. Rasa sakit dan ngilu tersebut disebabkan karena peningkatan kerja toksin yang berfungsi membunuh kuman penyebab kerusakan gigi. Peningkatan kerja toksin tersebut terjadi karena Ibu hamil yang sering merasa mual , malas menyikat gigi 2x sehari. Hal ini akibat adanya prespeksi apabila menyikat gigi akan memicu rasa mual.
  2. Gusi ibu hamil sering terlihat bengkak, meradang dan lebih sensitif . Hal tersebut disebabkan karena adanya plak sisa-sisa makanan yang menempel pada gusi yang menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis). Namun perbedaannya, peradangan gusi Ibu hamil lebih parah dibandingkan yang tidak hamil meskipun jumlah plak yang menempel pada gusi sama. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan terjadi peningkatan hormon esterogen dan progesteron yang memicu pelepasan histamine dan enzim proteolitik. Sehingga terjadi peningkatan respon peradangan gusi yang berbeda dari peradangan gusi pada kondisi tidak hamil. Peradangan pada gusi menyebabkan pembengkakan gusi, gigi goyang dan gusi terlepas dari gigi.
  3. Sariawan (apthae), disebabkan karena adanya perubahan hormon selama kehamilan, tergigit atau akibat penurunan daya tahan tubuh

4.  Bau mulut (halistosis), disebabkan akibat keruskan gigi dan peradangan gusi selama kehamilan.


D.    Pelaksanaan Preventif Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil

1.    Menggosok gigi dengan baik dan benar secara teratur menggunakan sikat berbulu lembut dan pasta gigi mengandung fluor

2.     Hindari kebiasaan menusuk lubang pada gigi dengan alat yang tidak bersih

3.   Bila terdapat lubang segera konsultasikan kepada dokter gigi agar segera dilakukan tindakan penambalan gigi

4.   Bila terdapat karang gigi hendaknya konsultasikan ke dokter gigi untuk dibersihkan secara teratur minimal enam bulan sekali

5.    Hindari makanan terlalu panas / terlalu dingin dan makanan dengan rasa yang terlalu asam / terlalu manis, melekat serta bertekstur keras yang dapat menyebabkan kerusakan gigi

6.     Bila menggunakan gigi palsu, lakukan perawatan gigi palsu secara berkala dengan melepas gigi palsu saat menggosok gigi, lalu bersihkan dengan cara menyikatnya dan merendamnya dengan cairan obat kumur agar tidak tumbuh bakteri dan jamur

7.   Menghindari kebiasaan merokok (terutama saat kehamilan), karena kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan lapisan gigi mudah terkelupas.

8.      Konsumsi buah-buahan berserat yang banyak mengandung vitamin C.

E.       Perencanaan Promotif Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Ibu Hamil

1.      Mengadakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada  kelompok ibu hamil

2.      Mendemonstrasikan dan menginstruksikan oral propilaksis

3.      Mengadakan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut  untuk kelompok ibu hamil

4.      Memberikan konseling tentang kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil

5.    Bila menggunakan gigi palsu, lakukan perawatan gigi palsu secara berkala dengan melepas gigi palsu saat menggosok gigi, lalu bersihkan dengan cara menyikatnya dan merendamnya dengan cairan obat kumur agar tidak tumbuh bakteri dan jamur serta melepas gigi palsu saat tidur

6.      Menghentikan kebiasaan merokok (terutama saat kehamilan), karena kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan lapisan gigi mudah terkelupas

7.   Konsumsi sayur dan buah berserat yang banyak mengandung yang mengandung kalsium, protein, fosfor dan vitamin A, C dan D

8.     Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada  saat merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulutdilakukan sebelum masa kehamilan


Posting Komentar

0 Komentar